Menikah Karna Terpaksa, Akhirnya Mereka Saling Cinta
![]() |
| Menikah Karna Terpaksa, Akhirnya Mereka Saling Cinta |
Saleh adalah seorang pimpinan di sebuah perusahaan milik sang ayah di Kuwait. Tiga tahun belakangan ini Saleh bekerja keras untuk mendapatkan proyek dealer perusahaan Jerman. Namun ketika ia sedang meeting bersama timnya, sekretaris sang ayah menginformasikan bahwa proyeknya ditangguhkan. Saleh kaget mendengar berita tersebut dan diminta langsung menghubungi sang ayah jika ingin proyeknya tetap berlanjut.
Di sisi lain ada seorang wanita bernama Nur. Nur adalah seorang instruktur senam. Prinsip hidupnya adalah wanita harus selalu kuat, terutama di hadapan lelaki. Dia tidak mau dianggap rapuh dan lemah. Nur berpikir sangat sulit mempercayai pria, kecuali pacarnya yang bernama Josef. Josef adalah belahan hatinya, dan ia sangat mencintai pacarnya itu. Siang itu Josef bilang bahwa ia harus pergi kerja ke Beirut selama enam minggu. Nur keberatan, namun Josef meminta Nur bersabar.
Sementara itu Saleh menemui sang ayah untuk menjelaskan kelanjutan proyek yang ditangguhkan. Sang ayah mengatakan akan menangguhkan proyek tersebut sampai Saleh menikah dan punya anak, karena ia butuh penerus untuk mewariskan harta kekayaannya. Jika tidak, warisan akan disumbangkan. Sang ayah memberikan Saleh waktu sebulan untuk menikah, dan juga meminta bukti bahwa sang istri positif hamil. Jika semua syarat terpenuhi, barulah Saleh berhak memiliki semua harta dan perusahaan.
Di sisi lain, Nur mendapat kabar dari sahabatnya Amal bahwa Josef ternyata menikah, dan istrinya adalah Aisyah—teman sekolah mereka. Nur marah besar karena Josef pergi ke Beirut untuk menikah, bukan untuk bekerja. Amal menenangkan Nur dan bilang bahwa Nur sendiri yang tidak mau segera bertunangan dengan Josef. Nur bertekad tidak akan menangis, melainkan ingin membuat Josef menangis melihat dirinya menikah dengan pria lain.
Saleh juga pusing dengan syarat ayahnya. Ia tidak ingin kehilangan perusahaan, jadi ia butuh wanita untuk dinikahi dalam waktu singkat. Dengan bantuan sahabatnya, Mamat, mereka mulai mencari wanita yang bisa dinikahi segera.
Nur pun meminta Amal mencarikan pria yang bisa dinikahi, agar Josef merasa sakit hati. Amal bingung karena tidak punya kenalan pria yang siap nikah. Malamnya ketika Amal dan Amar membahas hal itu, mereka teringat bahwa Nur sangat galau karena kekasihnya menikah, dan ia benar-benar harus dicarikan calon suami.
Keesokan harinya Amar menunjukkan foto pria yang akan menikahi Nur. Nur tertawa karena pria itu terlihat kuno dan tidak cocok dengan dirinya yang modern. Tapi Amal serius. Begitu juga Saleh ketika melihat foto Nur; ia protes karena dianggap penuh masalah. Namun Amar bilang Nur berasal dari keluarga terpandang dan terpelajar. Amar dan Amal meminta keduanya bertemu terlebih dahulu.
Mereka pun bertemu di perpustakaan kota. Nur berpenampilan lugu dan menyamar sebagai wanita baik-baik yang gemar membaca buku, sementara Saleh tampil gagah karena sesuai info, Nur suka pria seperti itu. Setelah berbicara sebentar, keduanya merasa tidak cocok. Namun karena Saleh tidak ingin kehilangan harta ayahnya, ia langsung mengajak Nur menikah. Singkat cerita, mereka pun menikah tanpa cinta, hanya karena keperluan masing-masing.
Ibu kandung Nur bahagia, begitu pula bibiknya. Setelah menikah, Nur mengajak bulan madu di hotel pegunungan. Saleh keberatan karena Amar bilang Josef mungkin berada di sana. Saat di kamar hotel, Nur menggoda Saleh karena takut keduanya harus melakukan hubungan suami istri. Saleh sebenarnya berniat melakukannya demi syarat ayahnya, tapi bibik menelpon dan mengatakan kemungkinan besar Nur dan Saleh saudara sepersusuan. Mereka harus memastikan dulu. Mendengar itu, Saleh berniat menceraikan Nur, tapi bibik meminta menunggu kepastian.
Nur tidak tahu apa yang terjadi, dan masih terus menggoda Saleh. Ketakutan, Saleh banyak menghindar. Pada malam kedua, semua tetap aman.
Paginya Saleh kaget melihat Nur marah besar karena dudukan kloset tidak diturunkan dan pasta gigi tidak ditutup. Mereka bertengkar. Pelayan hotel datang sehingga pertengkaran berhenti.
Hari itu Saleh meminta resepsionis menyusun kegiatan yang membuat mereka lelah agar bisa tidur tanpa khawatir. Namun Nur yang terbiasa berolahraga sangat menikmati kegiatan tersebut, sementara Saleh kelelahan.
Saat di kamar, Nur sakit kepala dan meminum obat yang ia temukan di laci—padahal itu suplemen stamina pria milik Saleh. Saleh panik dan mengurung diri di toilet. Efeknya membuat Nur berenergi berlebihan, berolahraga tanpa henti, lalu pingsan.
Setelah diperiksa dokter, barulah diketahui Nur salah minum suplemen pria. Saleh diminta tidak mendekati istrinya malam itu.
Keesokan harinya, Saleh bercerita kepada Mamat bahwa ia kagum dengan kekuatan Nur, dan meminta Mamat membantu bibik mencari bukti tentang masa kecil Nur. Nur pun bercerita kepada Amal bahwa Saleh menjaganya semalaman saat ia sakit, dan keduanya tampak mulai saling tertarik.
Pagi itu Nur kagum melihat Saleh bermain piano, tapi tetap gengsi. Mereka kemudian melakukan kegiatan mendaki gunung, dan Nur tak terlihat lelah sama sekali.
Bibik akhirnya mendapat kepastian bahwa Nur bukan saudara sepersusuan Saleh. Saleh sangat bahagia dan berlari ke kamar, namun Nur sudah terlelap.
Esoknya Nur mendapat kabar Josef sedang menginap di hotel lain. Nur memaksa pergi melihatnya. Sesampainya di kamar, ia kaget melihat ruangan penuh bunga. Saleh menyiapkan itu untuk “mengeksekusi” hubungan suami istri. Nur ketakutan dan berkata jujur bahwa ia menyukai Saleh, namun tidak siap. Saleh kecewa.
Nur berusaha membuat Josef cemburu dengan memperlihatkan kemesraan bersama suaminya. Josef terbakar cemburu. Aisyah mengetahui hal itu dan marah. Nur mulai muak dengan Josef dan benar-benar ingin melepas masa lalu.
Di pesta hotel, Saleh mendapat kabar bahwa Nur bukan saudara sepersusuan dan sangat bahagia. Ia ingin jujur kepada Nur tentang alasan pernikahan mereka, namun Mamat melarang karena takut Nur marah.
Di restoran, Aisyah mendengar obrolan yang menyudutkan Nur sebagai perebut suami orang. Aisyah menemui Nur dan mengancam akan merusaknya. Saleh mendengar percakapan itu dan sakit hati karena Nur terluka oleh masa lalunya. Nur pun menangis mengingat semua kesalahannya dalam hidup.
Nur dan Saleh akhirnya bertengkar hebat. Nur menuduh Saleh membohonginya, sementara Saleh juga marah karena Nur menyembunyikan masa lalunya. Akhirnya Nur meminta cerai. Saleh menceraikannya tanpa keraguan.
Setelah perpisahan, Nur kembali hidup sendiri dan patah hati. Saleh pun terlihat hampa dan tidak bersemangat. Josef datang mencoba merayu Nur, tetapi Nur menolak dengan tegas. Ia tidak ingin melihat Josef lagi.
Aisyah menceraikan Josef dan pulang ke keluarganya. Josef jatuh terpuruk. Nur memutuskan pergi bekerja ke Beirut karena di negaranya, Aisyah telah menyebarkan kabar bahwa Nur adalah pelakor sehingga semua orang memandang sinis padanya. Amal sedih namun mendukung keputusan Nur.
Sementara itu ayah Saleh memaksa Saleh untuk menikah dengan Maryam. Saleh menemui Maryam dan keluarganya untuk persiapan pernikahan. Namun Saleh mendengar Maryam berbicara di telepon bahwa ia sebenarnya punya kekasih lain dan pernikahan ini hanya karena paksaan keluarga. Saleh lega dan sepakat dengan Maryam untuk membatalkan rencana itu.
Berkat informasi Amal, Saleh pergi ke Beirut untuk mencari Nur. Nur kaget melihatnya di sana. Saleh bilang ia tidak bisa hidup tanpa Nur, tidak ingin kehilangan apa pun darinya, dan bahwa Nur telah memberi arti baru dalam hidupnya. Nur gugup dan tidak percaya.
Saleh datang bersama rombongan keluarga besar untuk melamar Nur secara resmi. Nur takut dibohongi lagi, namun Saleh bersikeras ingin menikahinya saat itu juga. Nur akhirnya menerimanya .Saleh setuju. Mereka pun menikah kembali dan hidup bahagia.


Post a Comment