Header Ads

test
--

KESEDERHANAAN DI PEGUNUNGAN KAMPUNG SKENDI


 
KESEDERHANAAN DI PEGUNUNGAN KAMPUNG SKENDI

_Di lereng-lereng sunyi pegunungan, kehidupan mengalir seperti aliran sungai yang tenang mengikuti irama alam, menciptakan suasana yang begitu damai. Menapaki kehidupan dengan tekad yang kuat dan cinta yang mendalam terhadap tanah kelahiran, setiap langkah petani adalah kisah perjuangan, ketekunan, dan kebersamaan dengan alam yang memberi kehidupan.

Kali ini, kisah ini mengajak kita ikut merasakan ketenangan yang lahir dari kesederhanaan hidup di desa pegunungan, ditemani secangkir kopi dan makanan sederhada terbaik untuk menemani perjalanan batin.

Kampung skendi Pegunungan batu membentang sepanjang mata memadang. Beberapa desa terletak di dalam wilayah ini. Pagi buta, embun masih menggantung di ujung dedaunan ketika para petani mulai bergerak. Cuaca berkabut tipis saat mereka memulai hari dengan langkah mantap menuju ladang, menyusuri jalan setapak dengan kampak di pundak.

Tanah di lereng perbukitan diolah dengan penuh ketekunan. Sayuran dan umbi-umbian ditanam sementara sinar matahari perlahan menyingkap embun yang menempel di dedaunan. Angin gunung berbisik pelan, seolah memberi doa bagi hasil panen yang melimpah. Matahari naik menyinari hamparan hijau yang terbentang, menjadi saksi bisu ketekunan dan kebersahajaan mereka. Setiap butir keringat yang jatuh adalah bukti cinta pada tanah dan kehidupan yang terus berputar.

Kebahagiaan mereka tidak diukur dari kemewahan dunia, melainkan dari kebersamaan dengan alam dan hasil jerih payah yang tumbuh dari tanah yang dirawat dengan tangan kasar penuh cerita. Mereka menanam benih bukan hanya untuk panen, tetapi untuk kehidupan yang tumbuh bersama bumi.

Tanaman sayuran dirawat dengan telatin, tumbuh subur berkat tanah yang kaya dan udara pegunungan yang sejuk. Tangan-tangan cekatan menyiangi gulma, menggemburkan tanah, dan menggiring sapi ke padang rumput. Sesekali terdengar obrolan ringan dan tawa kecil yang menambah kehangatan di bawah langit biru yang bersih.

Siang hari, mereka beristirahat sejenak, menikmati hidangan  sederhana, penuh rasa syukur atas hasil kerja keras. Setiap hari, para petani menanam benih-benih kehidupan di ladang yang dikelilingi hutan hijau dan puncak-puncak menjulang tinggi.

Tinggal di desa pegunungan skendi serasa menemukan kedamaian dalam setiap hembusan angin. Udara segar yang belum terkontaminasi menyelimuti tubuh dan jiwa. Tak ada hiruk-pikuk kota, hanya suara angin yang menari di antara pepohonan dan nyanyian burung yang saling bersahutan setia menemani hari-hari mereka.

Mereka tahu bahwa kebahagiaan bukan tentang memiliki segalanya, melainkan mensyukuri yang ada.

Ketika senja turun dan langit memerah, mereka duduk menatap ladang yang telah digarap seharian. Berbincang tentang panen dan harapan hari esok, ada kelelahan, tetapi juga kebahagiaan yang tak terucapkan—ketenangan yang hanya bisa ditemukan oleh mereka yang hidup selaras dengan alam. ini sebuah kisah tentang ketenangan, keindahan, dan harmoni yang tak lekang oleh waktu.

Tidak ada komentar

//]]>