Kisah Pemecah Batu yang Ingin Menjadi Segalanya
Judul : Kisah Pemecah Batu yang Ingin Menjadi Segalanya
_Seorang batu pecah gunung mengeluhkan nasibnya.
"Ah, Tuhan tidak adil. Setiap hari aku harus bekerja di bawah terik matahari. Betapa nikmatnya menjadi Matahari — ia tak perlu bersusah payah seperti aku. Jika Tuhan adil, jadikan aku Matahari!"
Tuhan mengabulkan permintaannya.
Dalam sekejap, ia berubah menjadi Matahari. Betapa bangganya ia! Dengan mengeluarkan energi ia memancarkan cahaya ke seluruh bumi hingga manusia merasa kepanasan. Namun, tiba-tiba awan hitam datang menutupi sinarnya. Cahaya yang kuat pun tak mampu menembus awan.
“Ah, Tuhan tidak adil,” keluhnya lagi. “Ternyata ada yang lebih kuat dariku. Jika Tuhan adil, jadikan aku awan hitam.”
Sekali lagi Tuhan mengabulkan permintaannya.
Kini ia menjadi awan hitam yang pekat. Dengan congkaknya, ia mengelilingi dunia, menutupi cahaya dan menggelapkan bumi. Tapi tiba-tiba, angin berhembus kencang, mengoyak tubuhnya hingga tercerai-berai.
“Ah, Tuhan tidak adil,” katanya dengan marah. “Angin ternyata lebih kuat dariku. Kalau begitu, jadikan aku angin.”
Sekali lagi, Tuhan menuruti keinginannya.
Ia pun menjadi angin yang berhembus kencang, menabrak pepohonan, merobohkan rumah, dan mengguncang bumi. Ia merasa sangat perkasa — hingga suatu hari ia menghantam sebuah batu gunung yang tetap berdiri tegak, tak bergeming sedikit pun.
Ia menjadi jengkel.
“Tuhan, jadikan aku batu gunung agar aku bisa menahan angin!”
Tuhan pun mengabulkannya.
Kini ia menjelma menjadi batu gunung yang kukuh dan kuat. Ia merasa tidak terpecahkan. Namun, pada suatu siang yang panas, datanglah seorang laki-laki bertelanjang dada membawa palu dan betel. Sedikit demi sedikit, laki-laki itu memecahkan tubuh batu gunung hingga menjadi batu-batu kecil.
Saat itulah ia sadar.
Bahwa ternyata yang paling kuat bukanlah matahari, awan, angin, atau batu gunung — melainkan menghancurkan batu itu sendiri.
Ia pun menyesal dan memohon untuk kembali menjadi dirinya yang dulu.
Tuhan mengajarkannya satu hal penting:
Bahwa orang yang tidak pernah puas dan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, tak akan pernah menemukan kedamaian.
#fyp #foto #teks


Post a Comment