FILOSOFI PANJAT PINANG
FILOSOFI PANJAT PINANG
Panjat Pinang, tentu permainan ini tidak asing bagi kita, bukan?
Permainan rakyat ini sudah menjadi tradisi yang cukup mengakar kuat dalam masyarakat kita,
Konon permainan ini adalah ide dari para penjajah Belanda di Indonesia sebagai bentuk Eksploitasi,
Mereka menggantungkan sejumlah hadiah di atas pohon pinang, dan melumuri batang itu dengan oli.
Lalu para pemuda berebutan untuk memanjat,
mereka asyik menonton dan menertawakan.
Anehnya meski telah merdeka sejak tahun '45, tradisi Panjat Pinang masih sangat populer, khususnya di hari perayaan Kemerdekaan tiap 17 Agustus.
Barangkali karena Panjat Pinang memiliki nilai edukasi sebagai ajang Melatih Kekompakan Tim.
Dalam permainan ini tak mungkin 1 orang mampu memanjat ke puncak sendirian,
TAK ADA CARA LAIN SELAIN KOMPAK DAN KERJA SAMA.
Beberapa orang harus rela dirinya di jadikan pijakan oleh rekan di atasnya,
begitu seterusnya hingga hanya satu orang saja yang mencapai puncak untuk mengambil hadiahnya, Tidak Berebutan...
Dalam Kerja Tim, bukankah Filosofi Panjat Pinang ini bisa di jadikan Pelajaran Berharga?
BUTUH KEKOMPAKAN DAN KERJA SAMA.
Jika setiap orang mau sedikit Rendah Hati dan Rela untuk Bekerja sama saling Menopang, Membantu, dan Memberi Jalan kepada yang lain, bukankah Pekerjaan lebih mudah di lakukan dan Cepat di tuntaskan?
Pada akhirnya, bukankah Kemenangan itu akhirnya milik seluruh Tim dan bukan Perorangan?
BERSAMA KITA BISA, SENDIRI KITA TIDAK MENDAPAT APA².
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
""Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh""🥰🙏
Post a Comment