Header Ads

test
--

Andi Arief: Harus Ada yang Berani Bangunkan Presiden dari Tidur Jika Terjadi Gempa

Andi Arief. Foto: Antara via bisnis.com

UTBIR.comPolitisi Partai Demokrat Andi Arief buka suara terkait gempa yang terjadi baru-baru ini.

Menurut Andi Arief, harus ada yang berani membangunkan Presiden dari tidur saat terjadi gempa di malam hari agar tindakan cepat bisa dilakukan pemerintah dan pihak terkait.

“Harus ada yang berani membangunkan Presiden dari tidur jika terjadi gempa merusak malam hari. Agar ada tindakan cepat pemerintah dan menteri terkait. Sehingga pagi hari sudah ada langkah kongkret penyelamatan primer dan sekunder. Ujian terbesar itu ada di masa sulit,” kata Andi Arief melalui akun twitter miliknya, Jumat (15/1/2021).

Andi Arief mengatakan Indonesia pernah masuk dalam periode teror gempa dna tsunami pada tahun 2004-2011 dan menurutnya saat ini semua bisa teratasi dengan baik meskipun dalam keterbatasan.

“Indonesia pernah masuk dalam “periode teror” gempa dan tsunami 2004-2011, semua teratasi dg baik di tengah keterbatasan. Lembaga internasional dan warga dunia banyak belajar dari keberhasilan itu. Mudah2an ini bukan “periode teror” kedua. Meski kalau datang tak bisa dihindari,” kata Andi Arief


Ia pun bercerita pengalamannya pada 2011 lalu saat dirinya dan tim ahli gempa pernah ke palu dan mendapatkan informasi dari majene yang mengingatkan bahaya tsunami pengulangan 1969.

“Tahun 2011 Saya dan tim ahli gempa sempat ke palu dan mendapatkan informasi dari majene yang mengingatkan bahaya tsunami pengulangan 1969, ada cerita rakyat yg masih membekas di majene, lembong tallu. Ombak tiga tingkat,” ujarnya.

Andi mengatakan bahwa anggaran untuk penelitian soal gempa minim sehingga menurutnya banyak gempa misterius yang terjadi karena sebelumnya tak diketahui karena tidak diteliti.

“Penelitian soal Gempa minim anggarannya, geologi kebumian kurang dapat perhatian. Banyak gempa misterius terjadi karena sebelumnya tidak diketahui karena tidak diteliti,” kata dia.

Ia berharap dampak gempa yang terjadi di Sulawesi Barat bisa ditangani pemerintah dengan cepat.

“Mudah-mudahan dampak gempa merusak “Sulbar” bisa ditangami dengan cepat,” kata Andi Arief.Red