Header Ads

test
--

JANGANLAH BERGOSIP

 = JANGANLAH BERGOSIP =


Seseorang menceritakan gosip mengenai tetangganya & dalam beberapa hari saja,

seluruh lingkungan mengetahui ceritanya. 


Tetangganya itu tentu saja sakit hati.


Beberapa hari kemudian, orang yang menyebarluaskan gosip tersebut menyadari bahwa ternyata gosip itu tak benar.


Dia menyesal, lalu datang kepada orang yang bijaksana untuk mencari tahu apa yang harus dilakukannya untuk memperbaiki kesalahannya itu.


“Pergilah ke pasar” kata orang bijak itu,

“belilah kemoceng, kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulu ayam di kemoceng & buanglah satu persatu di sepanjang jalan pulang.”


Meski kaget mendengar saran itu, si penyebar gosip tetap melakukan apa yang disuruh kepadanya.


Keesokan harinya orang tersebut melaporkan apa yang sudah dilakukannya.


Orang bijak itu berkata lagi, “Sekarang pergilah & kumpulkan kembali semua bulu ayam yang kau buang kemarin & bawa kepadaku”


Orang itu pun menyusuri jalan yang sama,

tapi angin telah melemparkan bulu-bulu itu ke segala arah.


Setelah mencari selama beberapa jam, ia kembali hanya dengan membawa tiga potong bulu.


“Lihat kan ?” kata orang bijak itu, “sangat mudah melemparkannya, namun tak mungkin mengumpulkannya kembali, begitu pula dengan gosip. Tak sulit menyebarluaskan gosip, namun sekali gosip terlempar,

7 ekor kudapun tak dapat menariknya kembali.”


Ingatlah ! Hidup & mati seseorang dikuasai lidah. Siapa suka menggemakannya,

akan memakan buahnya.


Lidah memang suatu anggota tubuh yang kecil,

tapi sangatlah besar kuasanya.


Bila kita salah menggunakan, maka hancurlah semua yang ada disekitar kita.


Lidah yang lembut adalah pohon kehidupan,

Tapi lidah yang jahat melukai hati orang lain !


Mulut orang benar mengeluarkan hikmat,

tetapi lidah bercabang akan dikerat.


Barang siapa yang mau mencintai hidup dan melihat hari-hari baik, maka ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap  ucapan-ucapan yang menipu.