Header Ads

test
--

Tumpuan Ekonomi di Pedalaman Sorong Selatan

Menengok Pasar Klamit, Tumpuan Ekonomi di Pedalaman Sorong Selatan


Menengok Pasar Klamit, Tumpuan Ekonomi di Pedalaman Sorong Selatan 
Sorong Selatan -Pasar sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli menawarkan berbagai kebutuhan untuk masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Begitu juga dengan Pasar Klamit yang ada di Desa Klamit, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat.

Pasar Klamit yang berjarak lebih dari 50 kilometer (km) dari kota Sorong menjadi harapan satu-satunya masyarakat di distrik sekitar untuk membeli kebutuhan pangan. Beberapa pembeli yang datang ke Pasar Klamit ini juga berasal dari lokasi yang jaraknya jauh.
Pasar Klamit-Sorong Selatan


Ditambah lagi akses menuju Pasar Klamit dengan kondisi jalan berpasir dengan kontur wilayah perbukitan menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang ingin membeli kebutuhan pangan di Pasar Klamit.

"Banyak yang beli juga dari Teminabuan, Ayamaru, Sorong, Apetemi ke sini belanja," terang seorang warga Desa Klamit Alfius kepada detikFinance, Sorong Selatan, Papua Barat, Kamis (21/4/2016).

Detikfinance tiba sekitar pukul 15.00 WIT, para pedagang di Pasar Klamit hanya menyisakan beberapa komoditas seperti buah-buahan dan umbi-umbian. Tampak juga seorang pedagang yang sedang membakar keladi (semacam umbi) untuk diperjualbelikan.
Pasar Klamit-Sorong Selatan


Beberapa barang dagangan lain seperti sayuran dan daging sudah habis terjual sejak siang. Para pedagang buah-buahan juga tampak sedang duduk santai di kios sederhana miliknya sambil menunggu pembeli lainnya datang.

Kondisi Pasar Klamit cukup sederhana, terdiri dari belasan kios yang hanya beratapkan seng. Luas kiosnya pun hanya cukup untuk menaruh badan dan  barang dagangan yang mereka dapatkan dari hasil kebun atau perburuan malam di hutan.
Pasar Klamit-Sorong Selatan


Lantainya juga masih jauh dari kata layak, hanya beralaskan tanah berbatu. Beginilah kondisi perdagangan di Desa Klamit, namun minimnya fasilitas yang ada tidak membuat penjual dan pembeli enggan untuk berinteraksi.

Para penjual dengan semangat setiap paginya menjajakan berbagai komoditas pangan lokal sampai matahari turun dari ufuknya.

"Pasar buka jam 7 pagi, buka sampai jam 8 malam habis itu tutup pulang istirahat. Ramai jam 8 pagi sampai jam 10 pagi, sore jam 3 jam 4 ramai," ujar Alfius dengan logat khasnya.

Komoditas pangan yang dijual di Pasar Klamit merupakan hasil kebun atau hasil perburuan semalam suntuk di hutan-hutan di sekitar Sorong Selatan. Begitu banyak ragam komoditas yang mungkin tidak banyak dijumpai di daerah lainnya di Indonesia.
Pasar Klamit-Sorong Selatan


"Jual pisang, keladi, daging rusa, babi, laulau (kanguru), kuskus pohon, kuskus tanah, sayur gedi, bayam, daun pepaya, bunga pepaya, tomat, banyak macam-macam," tutur Alfius.

Tampak sesekali para pedagang di Pasar Klamit bertukar tawa dan obrolan di saat belum ramainya pembeli yang datang. Hakikatnya mereka menjual hasil kebun dan tangkapan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar Desa Klamit di Sorong Selatan, tidak melulu untuk mencari margin keuntungan setinggi-tingginya.